Pencegahan
untuk penyakit kardiovaskuler adalah dengan mengendalikan faktor-faktor
risikonya. Berikut ini beberapa faktor risiko penyakit kardiovaskuler.
a. Kadar Kolesterol Tinggi
Kadar lemak kolesterol dalam darah harus dikendalikan, terutama dengan pengaturan diet menurut pola makan sehat. Sangat dianjurkan tidak banyak makan makanan yang mengandung lemak dan kalori berlebihan. Di samping itu dianjurkan untuk memilih makanan yang mengandung banyak serat, seperti buah-buahan dan sayuran. Kadang-kadang perlu juga mengonsumsi obat penurun kadar lemak darah yang sesuai dengan anjuran.
Kadar lemak kolesterol dalam darah harus dikendalikan, terutama dengan pengaturan diet menurut pola makan sehat. Sangat dianjurkan tidak banyak makan makanan yang mengandung lemak dan kalori berlebihan. Di samping itu dianjurkan untuk memilih makanan yang mengandung banyak serat, seperti buah-buahan dan sayuran. Kadang-kadang perlu juga mengonsumsi obat penurun kadar lemak darah yang sesuai dengan anjuran.
b. Kebiasaan Merokok
Merokok merupakan faktor risiko paling signifikan bagi jantung. Kebiasaan merokok dapat mempercepat proses arterosclerosis, pengerasan pada permukaan bagian dalam pembuluh darah. Asap rokok mengandung nikotin yang dapat menyebabkan kenaikan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah. Di samping itu, asap rokok mengandung karbonmonoksida (CO) yang bisa menghambat pertukaran oksigen dalam darah dan menimbulkan kerusakan jaringan pembuluh darah, yang menjadi awal dari proses arterosclerosis.
Merokok merupakan faktor risiko paling signifikan bagi jantung. Kebiasaan merokok dapat mempercepat proses arterosclerosis, pengerasan pada permukaan bagian dalam pembuluh darah. Asap rokok mengandung nikotin yang dapat menyebabkan kenaikan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah. Di samping itu, asap rokok mengandung karbonmonoksida (CO) yang bisa menghambat pertukaran oksigen dalam darah dan menimbulkan kerusakan jaringan pembuluh darah, yang menjadi awal dari proses arterosclerosis.
c. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi yang berlangsung dalam jangka waktu lama, menyebabkan ketegangan meningkat dalam dinding pembuluh darah. Keadaan ini bisa mempermudah timhulnya arterosclerosis. Selain itu, tekanan darah tinggi memberi beban bagi jantung, yang mengakibatkan pembengkakan jantung. Hipertensi atau darah tinggi hams segera diketahui dan dikendalikan agar tidak terjadi komplikasi terhadap organ-organ lain.
Tekanan darah tinggi yang berlangsung dalam jangka waktu lama, menyebabkan ketegangan meningkat dalam dinding pembuluh darah. Keadaan ini bisa mempermudah timhulnya arterosclerosis. Selain itu, tekanan darah tinggi memberi beban bagi jantung, yang mengakibatkan pembengkakan jantung. Hipertensi atau darah tinggi hams segera diketahui dan dikendalikan agar tidak terjadi komplikasi terhadap organ-organ lain.
d. Diabetes Mellitus atau Kencing Manis
Penyakit ini sering diikuti merapuhnya jaringan pembuluh darah, dan lebih cepat menimbulkan arterosclerosis pada lapisan bagian dalam pembuluh darah arteri. Penyakit ini hams segera dikendalikan agar tidak terjadi komplikasi, terutama dengan cara diet menurut aturan jumlah kalori. Di samping itu, dibutuhkan obat-obat anti-diabet. Perlu diingat, penderita kencing manis sering mengalami serangan jantung pada usia muda.
Penyakit ini sering diikuti merapuhnya jaringan pembuluh darah, dan lebih cepat menimbulkan arterosclerosis pada lapisan bagian dalam pembuluh darah arteri. Penyakit ini hams segera dikendalikan agar tidak terjadi komplikasi, terutama dengan cara diet menurut aturan jumlah kalori. Di samping itu, dibutuhkan obat-obat anti-diabet. Perlu diingat, penderita kencing manis sering mengalami serangan jantung pada usia muda.
e. Kegemukan atau Obesitas
Kegemukan atau kelebihan berat badan berarti persentase kadar lemak tubuh lebih besar daripada berat hadan normal. Bohot tubult yang berlebihan bisa memberi beban kerja jantung, sehingga bagian faal jantung terganggu. Kegemukan merupakan faktor kelipatan risiko terkena serangan jantung koroner. Orang gemuk memiliki risiko 2-3 kali terserang penyakit jantung koroner (PJK) dibandingkan dengan mereka yang normal. Mereka yang memilki berat badan lebih dari 120% perlu diperiksa kadar insulinnya. Hal ini disebabkan insulin yang berlebihan dalam pembuluh darah dapat meningkatkan tekanan darah.
Kegemukan atau kelebihan berat badan berarti persentase kadar lemak tubuh lebih besar daripada berat hadan normal. Bohot tubult yang berlebihan bisa memberi beban kerja jantung, sehingga bagian faal jantung terganggu. Kegemukan merupakan faktor kelipatan risiko terkena serangan jantung koroner. Orang gemuk memiliki risiko 2-3 kali terserang penyakit jantung koroner (PJK) dibandingkan dengan mereka yang normal. Mereka yang memilki berat badan lebih dari 120% perlu diperiksa kadar insulinnya. Hal ini disebabkan insulin yang berlebihan dalam pembuluh darah dapat meningkatkan tekanan darah.
f. Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sesuai dengan aturan kesehatan juga menjadi faktor penentu kejadian penyakit jantung koroner dan kardiovaskuler. Stres atau tekanan perasaan juga menyebabkan peninggian tekanan darah. Untuk mencegah keadaan ini, sebaiknya hindari kebiasaan buruk, serba terburu-buru, gelisah, dan cemas. Bersikap tawakal dan pasrah adalah salah saw cara tepat untuk mencegah stres karena bisa membawa ketenangan jiwa.( Cp.net )
Gaya hidup yang tidak sesuai dengan aturan kesehatan juga menjadi faktor penentu kejadian penyakit jantung koroner dan kardiovaskuler. Stres atau tekanan perasaan juga menyebabkan peninggian tekanan darah. Untuk mencegah keadaan ini, sebaiknya hindari kebiasaan buruk, serba terburu-buru, gelisah, dan cemas. Bersikap tawakal dan pasrah adalah salah saw cara tepat untuk mencegah stres karena bisa membawa ketenangan jiwa.( Cp.net )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar